Minggu, 28 Februari 2016

TIPS LULUS UJIAN Pelatihan Barang Jasa

Alhamdulillah diberi kesempatan untuk merasakan padatnya materi pelatihan plus tegangnya ujian pengadaan barang jasa :D

Berikut ini tips yg saya lakukan sebelum ikut ujian :
1. Saat pelatihan yg hanya 3 (tiga) hari, simak materi dng baik. Waktu yg hanya sedikit memang tdk akan sebanding dng padatnya materi. Tapi Widyaiswara suka memberikan ringkasan yg mudah dimengerti.
2. Catat contoh-contoh soal yg sering diberikan widyaiswara saat memberikan materi. Ini sangat bergunaaaaa, lbh mudah mengerti materi dan ada beberapa yg keluar saat ujian
3. Lakukan banyak latihan soal, saya coba search by google dan menemukan blog Pak Heldi : www.heldi.net
Ini blog sangaaaaaat bermanfaat, alhamdulillah menemukannya. Makasih yaa pak, ilmu yg dishare sangat bermanfaat. Saya mencoba semua latihan soal yg ada di blog ini dan membantu menguatkan mental dan memahami materi plus ada beberapa soal yg mirip saat ujian :D
4. Tandai buku materi yg diberikan saat pelatihan, buat stick note letak2 materi yg penting. Saat ujian boleh open book tetapi kalau kita tdk tau posisinya maka seperti mencari jarum dalam jerami,hanya membuat panik dan ga akan dapat jawabannya.
5. Lebih baik bawa Peraturan yg terkait, contoh Perpres 54 Tahun 2010 beserta keempat perubahannya. Buku ini juga boleh kita bawa saat ujian tapi tetap harus ditandai yaa letak-letaknya.
6. Minta doa dari orang-orang tersayang,ridha mereka menjadi jalan sukses kita insyaAllah :)))) minta doa suami,doa ibu kandung dan ibu mertua,doa ayah dan ayah mertua,doa kakak adik dan doa anak.
6. Tidur yg cukup, minum air putih yg banyak, berangkat dan mengerjakan ujian dng niat baik, bismillah yaaa...insyaAllah anda akan sukses.

Lalu ini tips saat hari ujian :
1. Sarapan dulu dan bawa air putih. Ujian memakan waktu sekitar 3 (tiga) jam jd pastikan perut tdk kosong agar lbh konsentrasi.
2. Datanglah diawal waktu krn ujian dimulai ontime.
3. Simak dan ikuti instruksi panitia ujian, seperti: hp harus dimatikan, kapan mulai memegang komputer, kapan waktu boleh tanda tangan pakta integritas, bagaimana simulasi menjawab soal, dll.
4. Bawa identitas diri yg asli seperti KTP karena saat ujian akan dicek apakah data kita sesuai. Dilarang menjadi atau menyuruh joki! NO!
5. Mulai ujian dengan bismillah.
6. Perhatikan waktu yg tertera di komputer, waktu 2 (dua) jam akan terasa cepat.
7. Ada 90 (sembilan puluh) pertanyaan. Yg terdiri dari 3 tipe. Tipe 1 : Benar Salah sebanyak 30 soal. Nilainya 2 per soal. Artinya kalau benar semua maka nilai 60. Tipe 2 : Pilihan Ganda sebanyak 50 soal. Nilainya 3 per soal. Artinya kalau benar semua maka nilai 150. Tipe 3 : Contoh Kasus sebanyak 10 soal. Artinya kalau benar semua maka nilai 40. Sehingga total skor adalah 250. Dan tidak ada sistem minus! Jadi jawab semua soal yaaa, jng ada yg dikosongkan. Nilai minimal untuk lulus adalah 167.
8. Triknya adalah : isilah dulu soal pilihan ganda, soal dr nomor 31-80. Karena kalau benar semua maka sdh mengantongi 150 poin. Lalu lanjutkan dengan soal kasus lalu terakhir soal benar salah.
9. Bacalah soal kata-per kata dengan teliti, hati-hati banyak jebakannya. Jadi kuncinya adalah TELITI. Banyak mencoba latihan soal sebelum ujian akan membantu kita membaca soal lebih teliti.
10. Hati-hati, jangan mengklik tombol sudah selesai yg ada di pojok kanan atas apabila belum selesai! Krn kalau ke klik maka anda akan langsung keluar dan hasil keluar walaupun soal belum dijawab.
11. Setelah selesai menjawab semua soal, apabila msh ada waktu tersisa, periksa ulang kembali semua jawaban dengan teliti. Pastikan semua sdh terisi dan yakin dengan jawabannya.
12. Selesai, bismillah klik tombol selesai dan hasil akan langsung keluar!

Semoga bermanfaat dan berhasil yaa :)))

Ohiya gambar dibawah ini saya screenshoot dari blog Pak Heldi. Silahkan berkunjung langsung ke blog beliau yaa :D

Bumi-Nya, 28 Feb'16

Sabtu, 27 Februari 2016

BEHIND THE STORY....Pelatihan Pengadaan Barang Jasa (PPBJ) 2016

Apakah yang akan terjadi besok?
Tak ada yg pernah tau apa isi hati manusia sebenarnya sebagai sesama manusia.
Bukankah kebahagiaan kita tidak diletakkan ditangan manusia lain, jd utk apa mengkhawatirkan yg blm terjadi.
Wallahualam...

***

Rabu yg lalu diminta utk mengikuti PPBJ. Pelatihan selama tiga hari dan hari keempat diadakan ujian.
Sebelum berangkat, atasan memberikan pesan :"silahkan ambil ilmunya tapi jangan lulus ujiannya".
Weird?
Yap....saya sampai bertanya dua kali atas pernyataan tersebut. Bukan pertanyaan, ternyata memang seperti itu 'instruksinya'.
Ada yg menggelitik benak saya, lalu untuk apa kami dikirim (ada dua org dalam seksi kami yg ditunjuk). Apakah hanya utk memenuhi kuota, yg penting secara formalitas sdh mengirim perwakilan? Bukankah biaya utk pelatihan ini sangat besar, tidakkah artinya menghabiskan anggaran negara begitu saja bila berangkat dng niat seperti itu???

Bismillah....saya berangkat mengikuti pelatihan. Saya mensyukuri kesempatan ini, kesempatan yg berarti mendapat jeda sejenak dari penatnya rutinitas pekerjaan, waktu yg jadi lbh banyak dng anak krn pelatihan tdk sepadat pekerjaan dan yg pasti ilmu baru. PPBJ adalah pelatihan pengadaan barang dan jasa, hal yg benar-benar asing dan tdk berhubungan dng kompetensi farmasi yg saya miliki. Pengajar dari widyaiswara (WI) provinsi membawakan materi dng menarik. Sdh lama sekali sejak enam thn lalu ketika prajab bertemu WI, ada kelakar ttg WI bahwa kepanjangannya adalah widyaiswara insyaf :D karena WI biasanya tokoh-tokoh penting dng pengalaman sbg PNS yg malang melintang dan berusaha berada di 'jalan yg benar'. Jadi kalo ketemu WI itu berasa ketemu pencerah dan motivator, bahwa masih banyak PNS yg benar ditengah carut marutnya, tinggal pilihan kita mau jd yg bagaimana :)))

dan tibalah saat ujian, LKPP dari Jakarta yg langsung datang menguji. Ujian dilakukan secara online dan komputerisasi serta tidak boleh bekerja sama. Setiap komputer mengacak soalnya sehingga soal peserta akan berbeda dng kiri dan kanan. Ujian selama 120 menit berjalan dengan tegang. Saya sendiri merasa underpressure krn terngiang2 dng pesan atasan. Tapi bismillah...saya hanya ingin berikhtiar maksimal, apapun hasilnya. Apabila tdk lulus,biarlah itu krn saya memang tdk mampu setelah mencoba, daripada saya menyerah begitu saja maka saya merasa negara sdh sia-sia mengeluarkan biaya utk pelatihan ini...

Ketika waktu habis dan satu tombol enter ditekan, maka hasil ujian langsung keluar!

***
Grup wa bidang kami terus berbunyi mlm itu, saya yg kelelahan krn akumulasi begadang utk belajar sebelum ujian, baru menyadari ada banyak notifikasi.
Ternyata ada yg mengumumkan hasil ujian PPBJ yg kami ikuti!
Hal yg tadiny mau dirahasiakan menunggu senin besok ternyata sdh dibocorkan dan memberi banyak reaksi. Reaksi positif dan ucapan selamat dari kabid, dan dua kasie lainnya. Tapi saya terhenyak membaca respon negatif datang dari kasie saya sendiri....

Ya sudahlah....saya tak tau apa yg akan terjadi esok ketika masuk kerja. Respon apa yg akan saya terima langsung dr atasan.
Apakah saya akan dianggap pembangkang?
Wallahualam....

***
Terima kasih Allah...makasih semua doanya, alhamdulillah masih bisa diberikan berbagi kebahagiaan dng org2 tersayang drmh, kelurga yg selalu ada dan mendukung. Uhibbukumfillah :)))

Bumi-Nya, 28 Feb'16

Selasa, 02 Februari 2016

Tersenyumlah, Bu

#Tersenyumlah, Bu
Ibu jangan bersedih lagi,
Tlg maafkan sikap kami yang ternyata menyakiti ibu,
Smg seksi kami bisa berubah menjadi lebih baik lagi,
Terima kasih selalu ada untuk sabar mendengarkan dan mendukung kami,
Smg Allah semakin menyayangi ibu, aamiin.
Warm regards#

Notes kecil itu saya letakkan di meja beliau kemarin pagi. Tanpa nama, saya tak berharap beliau mengetahui siapa yang memberikannya, kami ada dua belas orang dalam satu seksi, biarkan siapa saja yang ada dipikiran beliau.

Beliau sosok yang saya sayangi dan membuat saya bertahan sejauh ini, walau saya kecewa dengan keputusan beliau untuk tdk me-mutasi saya tapi saya lebih sedih lagi saat melihat beliau menangis dua hari yang lalu. Hati kecil saya tak tega melihat sosok yang baik itu tersakiti. Dan didetik itu saya memahami ternyata bukan hanya saya yg disakiti oleh kedzaliman mereka.

Ibu selalu menginspirasi saya utk menjadi abdi negara yg berdedikasi.
Tersenyumlah, Bu.
Ada seseorang yang menyayangi dan mendoakan ibu dibalik diamnya yang sering ibu pertanyakan.
Tersenyumlah, Bu.

Bertanya dibalik diam

Pagi itu, kami mendadak dikumpulkan di ruangan bawah, tidak seperti biasanya.
Suasananya hangat, khas ruangan tersebut.
Karena terlalu mendadak dan saya masih menerima pemohon yang sedang konsultasi, saya menjadi orang terakhir yang menyadari bahwa semua sudah berkumpul terpusat pada satu orang. Saya menarik satu kursi dengan posisi terbelakang. Tiba-tiba beliau mengatakan: kursinya tarik ke depan, saya harus terlihat beliau.
Sesuatu dalam hati saya mendadak siaga, ada berita apa lagi hari ini? Mungkinkah terkait saya?

Menit demi menit berjalan dengan penjelasan beliau, tuturnya penuh kelembutan khas beliau tapi tegas tiap kata, sampai di satu waktu saat beliau mulai menangis. Saya tertegun.
Beliau? Air mata?
Sosok yg selalu saya kagumi kecerian dan semangatnya, sosok yg ramah dan penuh dedikasi, sosok yg selalu saya temukan saat awal waktu shalat di mushala untuk berjamaah, sosok yg memilih untuk berpenampilan sederhana dan membumi-tdk menampilkan kelimpahan materi yg sebenarnya dimiliki jabatannya, sosok yg tak pernah menghakimi dan bertutur lembut bahkan dalam marahnya, sosok yg menjadi salah satu alasan untuk berusaha bertahan di tengah kedzaliman disini, dan kini sosok sabar itu mengeluarkan air mata....
Ada ribuan jarum seperti menyengat di hati dan mata saya, sebisa mungkin saya tahan agar tdk ikut menangis, beliau pernah melihat saya menangis hebat diruangannya beberapa bulan yg lalu saat saya meminta izin untuk mundur dan mutasi, sejak saat itu saya berjanji pada diri sendiri utk tdk menangis lagi dihadapannya. Hati saya mencelos melihat beliau segera mengusap air matanya dan kembali tersenyum, senyum getir lalu melanjutkan kalimat-kalimatnya.

Dan sampailah pada kalimat itu, mutasi.
Beberapa nama disebutkan, siapa dan apa alasan akan dimutasi. Saya bergerak resah, berharap, sangat berharap ada nama saya yang disebut.  Saya menatap beliau yg sejak awal tadi tak pernah menatap saya, tatapan beliau selalu ke sekeliling. Tiba-tiba beliau menatap saya. Dalam sepersekian detik saya melihat, dibalik tatapannya seolah mengatakan ada sesuatu yg akan mengguncang saya.

Setelah semua nama yg akan mutasi disebutkan, beliau menambahkan diujungnya, "khusus untuk icha, icha pasti bertanya, mengapa bukan saya? Walau icha seorang apoteker, dan semua yg dimutasi dari ruangan adalah tenaga farmasi. icha akan tetap disini, karena dibutuhkan disini. Lagipula icha mendapat tambahan amanah baru, belajar, banyak bertanya dan jangan diam."
Deg!Kecewa...Hati saya teriris, pikiran saya kosong, mata saya mulai berembun, tidak, saya tidak akan menangis. Kekecewaan ini bukankah lama-lama terbiasa,sudah bertahun-tahun bukan dirimu belajar untuk kuat menjalaninya. Saya hanya bisa mengangguk pelan. Menunduk dan tak sanggup menatap beliau lagi hingga beliau selesai dan pergi meninggalkan ruangan kami.

"Why not me?"
"Why not me?"
"Why not me?"
Hanya kalimat itu yg terngiang-ngiang di pikiran saya. Saya hanya mampu duduk terdiam di meja saya. Semua mulai mengerjakan aktivitas seperti biasa, saya mulai ikut mengetik menyelesaikan tugas-tugas yang menumpuk, masih dengan perasaan hampa. Layar dihadapan saya terlihat kabur dan air mata itu mengalir dalam diam.

#ketika seseorang sudah berusaha sejak awal bertanya tetapi dipermainkan, berfikir positif tetapi dijelekkan di belakangnya, menurut ketika disuruh bahkan suruhan yg seperti cleaning service, menerima ketika dimaki dan ditekan, dikecilkan pekerjaannya, dituduh menghilangkan barang yang tidak dihilangkannya, diklaim hasil pekerjaannya, dihina dengan seenaknya dan terakhir dibully ramai-ramai. Apakah salah jika ia memilih diam?#

Mereka tak pernah bertanya mengapa saya diam? Ada alasan apa seorang icha menjadi pendiam? Mereka menyalahkan kediaman saya. Maka anda tidak,sangat tidak mengenal saya....

Dan saya meminta mundur, bukankah mereka terganggu dengan kehadiran saya? Bukankah saya tidak berguna dihadapan mereka? Mereka yang membully saya? Mereka yang merendahkan kerja keras saya? Lalu mengapa, mengapa bukan saya yang dimutasi? Why not me....

#Allah, belum....hamba belum paham apa keinginan takdir-Mu. Pikiran hamba masih penuh dengan pertanyaan, mengapa bukan saya? Maafkan hambaMu yang dzalim ini yang seharusnya bisa lebih bersabar dan bersyukur....
Ini adalah tahun ketujuh Engkau memberikan amanah pada hamba dari hasil tes PNS murni, berkali-kali diri ini jatuh bangun dan ingin menyerah dan berkali-kali pula Engkau malah berikan amanah-amanah baru.
Allah, harus bagaimana diri ini? Allah, hanya Engkau alasan yang bisa membuat diri ini kuat,itu saja....