Selasa, 02 Februari 2016

Tersenyumlah, Bu

#Tersenyumlah, Bu
Ibu jangan bersedih lagi,
Tlg maafkan sikap kami yang ternyata menyakiti ibu,
Smg seksi kami bisa berubah menjadi lebih baik lagi,
Terima kasih selalu ada untuk sabar mendengarkan dan mendukung kami,
Smg Allah semakin menyayangi ibu, aamiin.
Warm regards#

Notes kecil itu saya letakkan di meja beliau kemarin pagi. Tanpa nama, saya tak berharap beliau mengetahui siapa yang memberikannya, kami ada dua belas orang dalam satu seksi, biarkan siapa saja yang ada dipikiran beliau.

Beliau sosok yang saya sayangi dan membuat saya bertahan sejauh ini, walau saya kecewa dengan keputusan beliau untuk tdk me-mutasi saya tapi saya lebih sedih lagi saat melihat beliau menangis dua hari yang lalu. Hati kecil saya tak tega melihat sosok yang baik itu tersakiti. Dan didetik itu saya memahami ternyata bukan hanya saya yg disakiti oleh kedzaliman mereka.

Ibu selalu menginspirasi saya utk menjadi abdi negara yg berdedikasi.
Tersenyumlah, Bu.
Ada seseorang yang menyayangi dan mendoakan ibu dibalik diamnya yang sering ibu pertanyakan.
Tersenyumlah, Bu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar